- Lebih baik sesuap nasi disertai ketentraman, daripada makanan lezat berlimpah-limpah disertai pertengkaran.
- Hamba yang cerdas akan berkuasa atas anak yang membuat malu; dan akan menerima warisan bersama saudara-saudara anak itu.
- Emas dan perak diuji di perapian, tetapi hati orang diuji oleh TUHAN.
- Orang jahat menuruti saran-saran yang jahat, pendusta suka mendengarkan kata-kata fitnahan.
- Siapa mengejek orang miskin papa, menghina Allah penciptanya. Siapa gembira atas kemalangan orang, pasti mendapat hukuman.
- Kebanggaan orang yang sudah tua adalah anak cucunya; kebanggaan anak-anak adalah orang tuanya.
- Orang terhormat tidak patut mengucapkan kata-kata dusta; orang bodoh tidak pantas mengucapkan kata-kata berharga.
- Ada yang menyangka uang sogok dapat membuat keajaiban; dengan uang sogok segalanya dapat terlaksana.
- Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan.
- Satu teguran lebih berarti bagi orang berbudi daripada seratus cambukan pada orang yang bodoh.
- Orang jahat selalu menimbulkan keonaran, tapi maut datang kepadanya sebagai utusan yang kejam.
- Lebih baik berjumpa dengan induk beruang yang kehilangan anaknya, daripada dengan orang bodoh yang sibuk dengan kebodohannya.
- Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan pun tak akan dapat dikeluarkan dari rumahnya.
- Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; karena itu undurlah sebelum pertengkaran mulai.
- TUHAN membenci orang yang membenarkan orang durhaka, dan yang menyalahkan orang yang tak bersalah.
- Percuma orang bodoh menghabiskan uang mencari hikmat, sebab ia tidak mempunyai pikiran yang sehat.
- Seorang sahabat selalu setia kepada kawan, tapi seorang saudara ikut menanggung kesusahan.
- Orang yang berjanji untuk menjadi penanggung hutang sesamanya adalah orang yang bodoh.
- Orang yang suka pada dosa, suka bertengkar. Orang yang bermulut besar, mencari kehancuran.
- Seorang penipu tidak akan bahagia, orang dengan lidah bercabang akan mendapat celaka.
- Mendapat anak yang dungu berarti mendapat kesedihan; menjadi ayah anak yang bodoh tidak memberi kegembiraan.
- Hati yang gembira menyehatkan badan; hati yang murung mematahkan semangat.
- Hakim yang curang, menerima uang sogok secara rahasia dan tidak menjalankan keadilan.
- Tujuan orang yang berpengertian ialah untuk mendapat hikmat, tetapi tujuan orang bodoh tidak menentu.
- Anak yang bodoh menyusahkan ayahnya, dan menyedihkan hati ibunya.
- Tidak patut mengenakan denda pada orang yang tak bersalah; tidak patut menindas orang yang berbudi luhur.
- Orang yang tajam pikirannya, tidak banyak bicara. Orang yang bijaksana, selalu tenang.
- Seorang bodoh pun akan disangka cerdas dan bijaksana kalau ia berdiam diri dan menutup mulutnya.
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Amsal : 17