- Hikmat telah mendirikan rumah, dan menegakkan ketujuh tiangnya.
- Ia telah memotong ternak untuk pesta, mengolah air anggur dan menyediakan hidangan.
- Pelayan-pelayan wanita disuruhnya pergi untuk berseru-seru dari tempat-tempat tinggi di kota,
- "Siapa tak berpengalaman, silakan ke mari!" Kepada yang tidak berakal budi, hikmat berkata,
- "Mari menikmati makananku dan mengecap anggur yang telah kuolah.
- Tinggalkanlah kebodohan, supaya engkau hidup bahagia. Turutilah jalan orang arif."
- Kalau orang yang tak mau diajar kautunjukkan kesalahannya, ia akan menertawakan engkau. Kalau orang jahat kaumarahi, ia akan mencaci makimu.
- Jangan mencela orang yang tak mau diajar, ia akan membencimu. Tetapi kalau orang bijaksana kautunjukkan kesalahannya, ia akan menghargaimu.
- Kalau orang bijaksana kaunasihati, ia akan menjadi lebih bijaksana. Dan kalau orang yang taat kepada Allah kauajar, pengetahuannya akan bertambah.
- Untuk menjadi bijaksana, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Jika engkau mengenal Yang Mahasuci, engkau akan mendapat pengertian.
- Hikmat akan memberikan kepadamu umur panjang.
- Apabila hikmat kaumiliki, engkau sendiri yang beruntung. Tetapi jika hikmat kautolak, engkau sendiri pula yang dirugikan.
- Kebodohan adalah seperti wanita cerewet yang tidak berpengalaman dan tidak tahu malu.
- Tempatnya ialah di pintu rumahnya atau di pintu gerbang kota.
- Dari situ ia berseru kepada orang yang lewat. Orang yang tulus hati dibujuknya,
- "Mari singgah, hai kamu yang belum berpengalaman!" Dan kepada orang yang tak berakal budi ia berkata,
- "Air curian rasanya manis, dan makan sembunyi-sembunyi lebih enak."
- Mereka yang menjadi mangsanya tidak tahu bahwa orang yang mengunjungi dia menemui ajalnya di situ; dan mereka yang telah masuk ke dalam rumahnya, sekarang berada di dalam dunia orang mati.
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Amsal : 9