- Inilah pesan tentang Tirus. Hai pelaut-pelaut Spanyol yang mengarungi samudra, merataplah! Waktu berlayar pulang dari Siprus, kamu diberitahukan bahwa kota Tirus sudah hancur. Pangkalan dan rumah-rumahmu sudah menjadi reruntuhan.
- Mengaduhlah, hai penduduk pesisir, saudagar-saudagar Sidon! Sebab biasanya kamu mengirim orang-orang ke seberang laut untuk berjual beli gandum Mesir dan untuk berdagang dengan semua bangsa.
- (23:2)
- Hai kota Sidon, kehormatanmu sudah hilang! Samudra yang dalam tidak mengakui engkau lagi, katanya, "Aku belum pernah beranak, belum pernah membesarkan anak laki-laki atau perempuan."
- Bahkan orang Mesir pun akan terkejut dan gempar bila mendengar bahwa Tirus sudah dibinasakan.
- Merataplah, dan mengungsilah ke Spanyol, hai penduduk pesisir!
- Lihatlah kotamu Tirus yang sudah ada dari zaman dahulu. Inikah kota yang biasanya bersenang-senang? Inikah kota yang mengirim orang-orang ke seberang laut untuk merantau ke sana?
- Bukankah saudagar-saudagarnya kaum bangsawan yang paling dihormati di bumi? Siapakah yang mengambil keputusan untuk menjatuhkan Tirus, kota yang paling berkuasa ini?
- TUHAN Yang Mahakuasa, Dialah yang mengambil keputusan itu. Ia memutuskan untuk mengakhiri kesombongan penduduknya atas segala hasil yang telah mereka capai, dan merendahkan orang-orang yang terhormat di bumi.
- Pergilah mengerjakan ladangmu, hai penduduk Spanyol, sebab galangan kapal sudah tak ada lagi.
- TUHAN telah merentangkan tangan-Nya di atas laut dan menggulingkan kerajaan-kerajaan. Ia memberi perintah supaya benteng-benteng Funisia dimusnahkan.
- Kata TUHAN, "Hai kota Sidon! Engkau tak akan bersenang-senang lagi. Pendudukmu tertindas. Sekalipun mereka mengungsi ke Siprus, mereka tidak aman."
- (Bukan bangsa Asyur, melainkan bangsa Babel yang membiarkan kota Tirus dikuasai binatang buas. Mereka jugalah yang mendirikan menara-menara pengepungan, merobohkan benteng-bentengnya dan menjadikan kota itu reruntuhan.)
- Merataplah, hai pelaut-pelaut! Kota yang kamu andalkan sudah hancur.
- Akan tiba waktunya Tirus dilupakan selama tujuh puluh tahun, sama dengan umur seorang raja. Bila sudah lewat masa itu, Tirus akan seperti wanita pelacur dalam nyanyian ini:
- Ambillah kecapi, kelilingilah kota, hai pelacur malang yang terlupa! Petiklah kecapi, bernyanyilah lagi, agar engkau diingat kembali.
- Sehabis tujuh puluh tahun itu, TUHAN akan mengingat Tirus dan memungkinkan dia melakukan pekerjaannya yang dahulu. Ia akan berdagang dengan semua kerajaan di atas bumi.
- Laba dan upah yang diperolehnya tak akan disimpannya, tetapi akan dipersembahkannya kepada TUHAN. Orang-orang yang menyembah TUHAN akan memakai uang itu untuk membeli sandang pangan yang mereka perlukan.
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Yesaya : 23