- Aku bosan dan muak dengan hidupku, maka kucurahkan kepahitan jiwaku.
- Ya Allah, janganlah aku Kaupersalahkan; jelaskanlah mengapa aku Kaulawan.
- Apa untungnya jika Engkau menindas begini, dan membuang hasil karya-Mu sendiri? Apa untungnya jika Engkau mendukung pendapat dan rencana para penjahat?
- Pandangan-Mu tak sama dengan pandangan manusia
- dan usia-Mu tidak sependek umurnya.
- Kalau begitu, mengapa Kauusut segala dosaku? mengapa Kauburu setiap kesalahanku?
- Sebenarnya Engkau tahu dan sadar, bahwa aku tak salah, tetapi benar. Kau tahu bahwa seorang pun tidak mampu menyelamatkan aku dari tangan-Mu.
- Aku ini dibentuk oleh tangan-Mu, masakan kini hendak Kaubinasakan aku?
- Ingatlah bahwa dari tanah liat Kauciptakan aku! Masakan Kaubuat aku kembali menjadi debu?
- Kaumungkinkan ayahku menjadikan aku dan Kaubesarkan aku dalam rahim ibu.
- Tubuhku Kaubentuk dengan kerangka dan urat; tulangku Kauberi daging dan kulit pembebat.
- Kauberi aku hidup; Engkau mengasihi aku, nyawaku Kaujaga dengan pemeliharaan-Mu.
- Tetapi sekarang kutahu bahwa selama itu, diam-diam telah Kaurancangkan celakaku.
- Kauawasi aku kalau-kalau berbuat kesalahan agar dapat Kautolak memberi pengampunan.
- Jikalau aku berbuat dosa, maka nasibku sungguh celaka! Tapi jika perbuatanku tak tercela, tetaplah aku dianggap berbuat dosa! Tak berani aku mengangkat kepala, sebab merasa sedih dan terhina.
- Jika kuberhasil, walau tak seberapa, Engkau memburu aku seperti singa. Dan Kautunjukkan kembali kuasa-Mu, hanyalah untuk menakutkan aku.
- Selalu Kauajukan saksi melawan aku; dan semakin besarlah murka-Mu kepadaku. Kaukerahkan pasukan-pasukan baru untuk menyerang dan memerangi aku.
- Mengapa Kaubiarkan aku lahir ke dunia? Lebih baik aku mati saja sebelum dilihat manusia!
- Maka seolah-olah aku tidak pernah dilahirkan, sebab dari rahim langsung dikuburkan.
- Ah, tak lama lagi aku akan mati, maka biarkanlah aku sendiri, agar dapat aku menikmati masaku yang masih sisa ini.
- Tak lama lagi aku pergi dan tak kembali, menuju negeri yang gelap dan suram sekali,
- negeri yang kelam, penuh bayangan dan kekacauan, di mana terang serupa dengan kegelapan."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 10