- Mengapa Allah tak menetapkan hari penghakiman, supaya orang-orang yang mengenal-Nya mendapat keadilan?
- Ada orang-orang yang menggeser tanda batas, supaya tanahnya menjadi luas. Mereka mencuri kawanan domba, dan mengandangnya di kandang domba mereka.
- Keledai milik yatim piatu, mereka larikan; sapi seorang janda, mereka sita sebagai jaminan.
- Mereka menghalangi orang miskin mendapat haknya, maka terpaksa bersembunyilah orang yang papa.
- Jadi, si miskin itu seperti keledai liar yang mencari makan di padang belukar; hanya di tempat-tempat itu saja ada makanan untuk anak-anaknya.
- Ladang orang lain terpaksa ia kerjakan; buah anggur orang jahat harus ia kumpulkan.
- Ia tak punya selimut dan pakaian penghangat tubuh di waktu malam.
- Ia basah oleh hujan lebat di gunung, lalu merapat pada gunung batu untuk berlindung.
- Orang jahat memperbudak anak yang tak beribu bapa, dan mengambil bayi orang miskin yang berhutang kepadanya.
- Orang miskin pergi tanpa sandang; ia lapar selagi ia menuai gandum di ladang.
- Dari zaitun ia membuat minyak dan dari buah anggur, minuman, tetapi ia sendiri sangat kehausan.
- Di kota-kota terdengar rintihan orang sekarat, orang-orang luka berseru minta dirawat, tetapi Allah tak mendengarkan doa mereka; Ia tak mau mengindahkannya.
- Ada orang-orang yang menolak terang dan memusuhinya, mereka tak mengenal dan tak mengikuti jalannya.
- Di waktu subuh si pembunuh bangun dari tidurnya, lalu keluar membunuh orang yang papa, dan selagi hari belum pagi, ia mengendap-endap seperti pencuri.
- Si pezinah menunggu datangnya senja; dipakainya tudung muka agar orang tak mengenalnya.
- Pencuri membongkar rumah pada malam hari; di waktu siang ia menghindari terang dan bersembunyi.
- Baginya, pagi sangat menakutkan, tapi gelap yang dahsyat, menyenangkan."
- Lalu kata Zofar, "Orang jahat hanyut oleh air bah, tanah miliknya terkutuk oleh Allah; kebun anggurnya kini sepi; tak ada yang bekerja di situ lagi.
- Seperti salju lenyap kena kemarau dan matahari, demikianlah orang berdosa ditelan ke dalam dunia orang mati.
- Ibunya sendiri melupakan dia, dan cacing-cacing makan tubuhnya. Namanya tak akan lagi dikenang; ia dimusnahkan seperti pohon yang tumbang.
- Semua itu terjadi karena ia menindas para janda, dan berlaku kejam kepada ibu yang tak berputra.
- Tapi Allah, dengan kuasa-Nya, menghalau orang perkasa. Allah bertindak, maka matilah orang durhaka.
- Allah memberi dia hidup sentosa, tetapi mengawasinya tak henti-hentinya.
- Hanya sebentar ia hidup bahagia, tapi kemudian pergi untuk selama-lamanya. Ia layu seperti rumput yang tak berguna; seperti bulir padi yang dipotong dari batangnya.
- Siapakah dapat menyangkal kenyataan itu, atau menyanggah kebenaran perkataanku?"
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 24