- Ada pertambangan di mana perak ditemukan; ada tempat di mana emas dimurnikan.
- Besi digali dari dalam tanah; dari batu dilelehkan tembaga.
- Gelap yang pekat ditembusi, tempat yang paling dalam diselidiki. Di situ, di dalam kegelapan, orang mencari batu-batuan.
- Jauh di tempat yang tak ada penghuni, yang belum pernah diinjak dan dilalui, orang bekerja sambil bergantungan pada tali di dalam terowongan yang sunyi sepi.
- Tanah menghasilkan pangan bagi manusia, tapi di bawah tanah itu juga, semua dibongkarbalikkan sehingga isi bumi berantakan.
- Batu di dalam tanah mengandung nilakandi, dan debunya berisikan emas murni.
- Burung elang tak kenal jalan ke sana, dan burung nasar pun belum pernah terbang di atasnya.
- Belum pernah singa maupun binatang buas lainnya melalui jalan sepi yang menuju ke sana.
- Orang menggali dalam batu yang betapa pun kerasnya, dibongkarnya gunung sampai pada akarnya.
- Ketika ia membuat tembusan di dalam gunung batu, didapatinya permata yang sangat bermutu.
- Sampai kepada sumber sungai-sungai ia menggali, lalu menyingkapkan apa yang tersembunyi.
- Tetapi di manakah hikmat dapat dicari? Di manakah kita dapat belajar agar mengerti?
- Hikmat tidak ada di tengah-tengah manusia; tak ada yang tahu nilainya yang sesungguhnya.
- Dasar-dasar laut dan samudra berkata bahwa hikmat tidak ada padanya.
- Hikmat tak dapat ditukar walau dengan emas murni, dan dengan perak pun tak dapat dibeli.
- Emas dan permata yang paling berharga tidak dapat mengimbangi nilainya.
- Emas atau kaca halus tak dapat berbanding dengannya, tak dapat dibayar dengan jambangan kencana.
- Hikmat jauh lebih tinggi nilainya daripada merjan, kristal, atau mutiara.
- Batu topas yang asli dan emas yang murni, kurang nilainya dari akal budi.
- Di manakah sumbernya kebijaksanaan? Di mana kita mendapat pengertian?
- Tak ada makhluk hidup yang pernah melihatnya, bahkan burung di udara tak menampaknya.
- Maut dan kebinasaan pun berkata, mereka hanya mendengar desas-desus belaka.
- Hanya Allah tahu tempat hikmat berada, hanya Dia mengetahui jalan ke sana,
- karena Ia melihat ujung-ujung bumi; segala sesuatu di bawah langit Ia amati.
- Ketika angin diberi-Nya kekuatan, dan ditetapkan-Nya batas-batas lautan;
- ketika ditentukan-Nya tempat hujan jatuh, dan jalan yang dilalui kilat dan guruh;
- pada waktu itulah hikmat dilihat-Nya, diuji-Nya nilainya, lalu diberikan-Nya restu-Nya.
- Allah berkata kepada manusia, "Untuk mendapat hikmat, Allah harus kamu hormati. Untuk dapat mengerti, kejahatan harus kamu jauhi."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 28