- Dapatkah kautangkap si buaya Lewiatan, hanya dengan sebuah pancing ikan? Dapatkah lidahnya kautambat dengan tali-tali pengikat?
- Dapatkah engkau memasang tali pada hidungnya ataupun kait besi pada rahangnya?
- Mungkinkah ia mohon padamu untuk dibebaskan? atau berunding denganmu, minta belas kasihan?
- Mungkinkah ia membuat persetujuan denganmu, dan berjanji akan selalu melayanimu?
- Mungkinkah engkau mengikatnya seperti burung peliharaan, yang menyenangkan hamba-hamba perempuan?
- Mungkinkah ia diperdagangkan oleh nelayan-nelayan dan dibagi-bagikan di antara para pedagang?
- Dapatkah kautusuk kulitnya dengan tombak bermata tiga atau kaulempari dia dengan lembing yang menembus kepalanya?
- Sentuhlah dia sekali saja, dan tak akan lagi engkau mengulanginya; pertarungan itu tak akan kaulupakan selama-lamanya.
- Setiap orang yang melihat Lewiatan, akan menjadi lemah lalu jatuh pingsan.
- Ia ganas bila dibangunkan dari tidurnya; tak seorang pun berani berdiri di hadapannya.
- Siapa yang dapat menyerangnya tanpa kena cedera? Di dunia ini tak ada yang sanggup melakukannya.
- Marilah Kuceritakan tentang anggota badan Lewiatan, tentang kekuatannya dan bentuknya yang tampan.
- Tak seorang pun dapat mengoyakkan baju luarnya atau menembus baju perang yang dipakainya.
- Siapa dapat membuka moncongnya yang kuat, berisi gigi-gigi yang dahsyat?
- Bagai perisai tersusun, itulah punggungnya terlekat rapat, seperti batu kerasnya.
- Tindih-menindih, terikat erat, sehingga angin pun tak dapat masuk menyelinap.
- Perisai itu begitu kuat bertautan sehingga tak mungkin diceraikan.
- Apabila Lewiatan bersin, berpijaran cahaya; matanya berkilau bagai terbitnya sang surya.
- Lidah api menghambur dari mulutnya; bunga api berpancaran ke mana-mana.
- Asap mengepul dari dalam hidungnya, seperti asap kayu bakar di bawah belanga.
- Napasnya menyalakan bara; nyala api keluar dari mulutnya.
- Tengkuknya demikian kuatnya, sehingga semuanya ketakutan di hadapannya.
- Tak ada tempat lemah pada kulitnya; tak mungkin pecah karena sekeras baja.
- Hatinya seteguh batu, tak kenal bimbang kokoh dan keras seperti batu gilingan.
- Bila ia bangkit, orang terkuat pun kehilangan keberanian, dibuat tak berdaya karena sangat ketakutan.
- Tak ada pedang yang dapat melukainya; tombak, panah ataupun lembing tak dapat menyakitinya.
- Besi dianggapnya sehalus rerumputan dan tembaga selunak kayu bercendawan.
- Tak ada panah yang dapat menghalau dia; batu yang dilemparkan kepadanya seolah-olah jerami saja.
- Gada dianggapnya sehelai rumput kering; ia tertawa jika orang melemparkan lembing.
- Sisik di perutnya seperti beling yang runcing ujungnya. Bagai alat penebah ia mengorek lumpur dan membelahnya.
- Laut dikocoknya sehingga menyerupai air mendidih; seperti panci pemasak minyak yang berbuih-buih.
- Ia meninggalkan bekas tapak kaki yang bercahaya, laut diubahnya menjadi buih yang putih warnanya.
- Di atas bumi tak ada tandingannya; makhluk yang tak kenal takut, itulah dia!
- Binatang yang paling megah pun dipandangnya hina; di antara segala binatang buas, dialah raja."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 41