- Ah, sekiranya engkau saudara kandungku, yang pernah menyusu pada ibuku, pasti kau kucium bila kujumpai di jalan, tak ada yang akan menghina aku.
- Engkau akan kubawa ke rumah ibuku, agar engkau dapat mengajari aku. Kau akan kuberi minum anggur harum, dan air buah delima.
- Tangan kirimu menopang aku, tangan kananmu memeluk aku.
- Berjanjilah, hai putri-putri Yerusalem, bahwa kamu takkan mengganggu cinta, sampai ia dipuaskan.
- Siapakah itu yang datang dari padang gurun, bersandar pada kekasihnya?
- Jadikanlah aku buah hatimu, jangan memeluk siapa pun selain aku; karena cinta itu sekuat maut, dan nafsu berkuasa seperti kematian. Nyalanya seperti nyala api yang berkobar dengan dahsyat.
- Air yang banyak tak mampu memadamkan cinta, dan banjir tak dapat menghanyutkannya. Jika seorang memberi segala hartanya untuk membeli cinta, pasti hanya penghinaan yang didapatnya.
- Kami mempunyai seorang adik wanita yang masih kecil buah dadanya. Apa yang harus kami buat baginya bila ada yang datang meminangnya?
- Andaikata ia sebuah tembok, akan kami dirikan menara perak di atasnya. Andaikata ia sebuah gapura, akan kami palangi dengan kayu cemara.
- Aku ini sebuah tembok, dan buah dadaku menaranya. Kekasihku tahu bahwa pada dia aku bahagia.
- Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon; kebun itu diserahkannya kepada para penjaga. Masing-masing membayar seribu uang perak untuk hasilnya,
- dan mendapat dua ratus untuk jerih payahnya. Biarlah uang itu untukmu, Salomo, dan untuk para penjaga kebunmu. Tapi kebun anggurku, milikku sendiri, ada di hadapanku.
- Hai, penghuni kebun, teman-teman ingin mendengar suaramu; perdengarkanlah itu kepadaku!
- Kekasihku, datanglah seperti kijang, seperti anak rusa di pegunungan Beter.
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Kidung Agung : 8