- Sejak lahir manusia itu lemah, tidak berdaya; hidupnya singkat serta penuh derita.
- Ia bersemi dan layu seperti kembang; lenyap seperti bayangan, terus menghilang.
- Ya Allah, masakan Engkau mau memandangku, dan menghadapkan aku ke pengadilan-Mu!
- Dapatkah manusia yang berdosa mendatangkan hal yang sempurna?
- Jumlah umur manusia sudah Kautentukan; jumlah bulannya sudah Kaupastikan. Kautetapkan pula batas-batas hidupnya; tidak mungkin ia melangkahinya.
- Biarkanlah ia beristirahat, jangan ganggu dia; supaya ia dapat menikmati hidupnya sampai selesai tugasnya.
- Masih ada harapan bagi pohon yang ditebang; ia akan bertunas lagi, lalu bercabang.
- Meskipun di dalam tanah akarnya menjadi lapuk, dan tanggulnya mati karena busuk,
- tetapi bila disentuh air, ia tumbuh lagi; seperti tanaman muda, tunas-tunasnya muncul kembali.
- Tapi bila manusia mati, habis riwayatnya; ia meninggal dunia, lalu ke mana perginya?
- Seperti air menguap dari dalam telaga, seperti sungai surut sampai habis airnya,
- begitu pula manusia yang telah mati: ia tidak akan dapat bangkit kembali. Ia tak akan terjaga selama langit masih ada, tak pernah lagi bangun dari tidurnya.
- Sembunyikanlah aku di dalam dunia orang mati; lindungilah aku sampai Kau tidak marah lagi. Tapi tentukanlah waktu untuk mengingat diriku.
- Sebab, apabila manusia mati, dapatkah ia hidup kembali? Hari demi hari aku menunggu sampai masa pahitku ini lalu.
- Maka Engkau akan memanggil aku, dan aku pun akan memberi jawaban; Engkau akan sayang lagi kepadaku, makhluk yang Kauciptakan.
- Lalu akan Kauawasi setiap langkahku, tapi tidak lagi Kauperhatikan dosaku.
- Dosaku akan Kauampuni dan Kausingkirkan; salahku waktu dulu akan Kauhapuskan.
- Kelak gunung-gunung akan runtuh dan porak poranda, dan gunung batu yang kokoh bergeser dari tempatnya.
- Batu-batu akan dikikis oleh air yang mengalir kuat; tanah akan dihanyutkan oleh hujan yang lebat. Demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
- Kaukalahkan dia untuk selama-lamanya; Kausuruh dia pergi dan Kauubah wajahnya.
- Anak-anaknya menjadi orang mulia, tetapi ia tidak mengetahuinya. Dan apabila mereka menjadi hina, tak ada yang memberitahukan kepadanya.
- Hanya nyeri tubuhnya yang dirasakannya; hanya pilu hatinya yang dideritanya."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 14