- Ajalku sudah dekat, hampir putuslah napasku; hanyalah kuburan yang tinggal bagiku.
- Orang menjadikan aku bahan ejekan; kulihat betapa mereka melontarkan sindiran.
- Aku ini jujur, ya Allah. Percayalah padaku! Siapa lagi yang dapat menyokong perkataanku?
- Kaututup hati mereka sehingga tak mengerti; jangan sampai mereka menundukkan aku kini.
- Menurut pepatah, siapa mengadukan teman demi keuntungan, anak-anaknya sendiri akan menerima pembalasan.
- Kini aku disindir dengan pepatah itu; mereka datang untuk meludahi mukaku.
- Mataku kabur karena dukacita; seluruh tubuhku kurus merana.
- Orang yang saleh, terkejut dan heran; orang yang tak bersalah, menganggap aku tidak bertuhan.
- Orang yang baik dan yang tidak bersalah, makin yakin cara hidupnya berkenan kepada Allah.
- Tapi seandainya kamu semua datang ke mari, tak seorang bijaksana pun yang akan kudapati.
- Hari-hariku telah lalu, gagallah segala rencanaku; hilang pula semua cita-cita hatiku.
- Tetapi sahabat-sahabatku berkata, ‘Malam itu siang dan terang hampir tiba.’ Namun aku tahu dalam hatiku bahwa tetap gelaplah keadaanku.
- Hanya dunia mautlah yang kuharapkan, di sanalah aku akan tidur dalam kegelapan.
- Kuburku kunamakan "Ayahku," dan cacing-cacing pemakan tubuhku kusebut "Ibu" dan "Saudara perempuanku".
- Di manakah harapan bagiku; siapa melihat adanya bahagia untukku?
- Apabila aku turun ke dunia orang mati, aku tidak mempunyai harapan lagi."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 17