- Maka jawab Bildad, "Hai Ayub, kapankah kau habis bicara? Diamlah, dan dengarkanlah kini kami mau berkata-kata.
- (18:1)
- Mengapa kauanggap kami dungu, dan kausamakan kami dengan lembu?
- Kemarahanmu hanya menyakiti dirimu. Haruskah untuk kepentinganmu bumi kehilangan penduduknya, dan gunung-gunung dipindahkan dari tempatnya?
- Pelita orang jahat pasti dipadamkan; apinya tak akan pernah lagi dinyalakan.
- Terang dalam kemahnya menjadi pudar; pelita penerangnya tidak lagi bersinar.
- Langkahnya yang mantap menjadi terhuyung-huyung; rancangannya sendiri menyebabkan ia tersandung.
- Ia berjalan ke dalam jaring, maka tersangkutlah kakinya.
- Tumitnya terjerat oleh perangkap, sehingga tertangkaplah ia.
- Di tanah, tersembunyi tali jerat; di jalan, terpasang jebak dan pikat.
- Orang jahat dikejutkan oleh kengerian dari segala arah; ketakutan mengikutinya langkah demi langkah.
- Dahulu ia kuat, kini ia merana; bencana menemaninya di mana-mana.
- Kulitnya dimakan penyakit parah; lengan dan kakinya busuk bernanah.
- Ia direnggut dari kemahnya, tempat ia merasa aman, lalu diseret untuk menghadap kematian.
- Kini siapa saja boleh tinggal dalam kemahnya, dan di situ ditaburkan belerang, pembasmi penyakitnya.
- Akar-akarnya gersang dan berkerut; ranting-rantingnya kering dan kisut.
- Ia tak dikenal lagi di dalam maupun di luar kota; tak ada seorang pun yang masih ingat namanya.
- Dari terang ia diusir ke dalam kegelapan; dari dunia orang hidup ia dienyahkan.
- Anak dan keturunan ia tak punya; di kampung halamannya seorang pun tak tersisa.
- Mendengar nasibnya penduduk di barat terkejut, sedang penduduk di timur gemetar karena takut.
- Begitulah nasib orang durhaka, mereka yang tidak mengindahkan Allah."
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 18