- Karena Ayub yakin sekali akan kebenaran dirinya, maka ketiga sahabatnya itu pun tak mau menjawab dia lagi.
- Tetapi di situ ada seorang yang bernama Elihu anak Barakheel, seorang keturunan Bus dari kaum Ram. Ia tidak dapat menahan marahnya, karena Ayub membenarkan dirinya sendiri dan mempersalahkan Allah.
- Ia juga marah kepada ketiga sahabat Ayub itu karena mereka tidak dapat membantah kata-kata Ayub, meskipun mereka mempersalahkannya.
- Elihu orang yang paling muda di antara mereka, sebab itu ia menunggu sampai semuanya selesai berbicara.
- Setelah melihat bahwa ketiga orang itu tidak dapat menjawab, ia menjadi marah,
- dan berkata demikian, "Aku masih muda, sedangkan kamu sudah tua, sebab itu aku takut dan ragu mengemukakan pendapatku.
- Pikirku, kamulah yang harus berbicara, yang lebih tua harus membagikan hikmatnya.
- Tetapi yang memberi hikmat kepada manusia, hanyalah Roh Allah Yang Mahakuasa.
- Orang menjadi bijak, bukan karena lanjut umurnya; orang mengerti yang benar, bukan karena tinggi usianya.
- Sebab itu, dengarkanlah aku; izinkanlah aku mengatakan pendapatku.
- Dengan sabar aku mendengarkan ketika kamu berbicara, dan menanti ketika kamu mencari kata-kata yang bijaksana.
- Kuperhatikan dengan saksama; kudengar kamu menemui kegagalan. Kesalahan dalam kata-kata Ayub tak dapat kamu buktikan.
- Bagaimana dapat kamu katakan bahwa hikmat telah kamu temukan? Karena kamu terpaksa menyerah. Yang bisa menjawab Ayub hanyalah Allah.
- Kepadamulah Ayub berbicara, dan bukan kepadaku, tetapi aku tak akan memberi jawaban seperti kamu.
- Ayub, mereka bingung dan tak dapat memberi jawaban; tak ada yang dapat mereka katakan.
- Mereka berdiri saja, tak dapat berbicara lagi. Haruskah aku menunggu meskipun mereka berdiam diri?
- Tidak, sekarang akan kuberi jawaban; pendapatku akan kusampaikan.
- Tak sabar lagi aku menunggu. Tak dapat lagi kutahan kata-kataku.
- Jika aku diam saja, akan pecahlah aku, seperti kantong yang penuh dengan anggur baru.
- Aku harus berbicara, supaya hatiku tenang; aku harus membuka mulutku dan memberi jawaban.
- Tak akan kubela siapa pun dalam sengketa ini dan tak seorang pun akan kupuji-puji.
- Cara menyanjung-nyanjung pun, aku tidak tahu, dan seandainya aku melakukan itu, Allah akan segera menghukum aku.
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) : Ayub : 32